BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan yang utuh, sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam
resmi, baik lisan maupun tulisan harus memiliki subjek dan predikat. Panjang
atau pendek, kaliamt hanya dapat terdiri dari subjek dan predikat. Sedangkan
menurut Gorys keraf kalimat adalah satuan ujaran yang didahului oleh kesenyapan
dan diakhiri oleh kesenyapan serta mempunyai makna.
Sedangkan kerangka karangan
adalah satuan rancangan kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan
yang akan digarap sehingga karangan dalam membuat suatu rancangan harus terpenting,
logis dan teratur agar kerangka karangan yang disusun menjadi kerangka karangan
yang baik dan benar.
Oleh karena itu sebagai bangsa
Indonesia kita harus dapat mengetahui dan dan membuat kalimat dan kerangka
karangan yang baik dan benar.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian kalimat dan karangka karangan ?
2.
Apa saja
jenis-jenis kalimat ?
3.
Apa saja
jenis-jenis kerangka karangan ?
4.
Apa saja
syarat-syarat kerangka karangan yang baik ?
5.
Apa saja
pola susunan kerangka karangan ?
6.
Bagaimana menyusun
kerangka karangan ?
C.
Tujuan
Agar dapat mengetahui dan
membuat kalimat yang baik dan efektif, serta dapat membuat karangka karangan
yang baik, logis dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat dan Kerangka Karangan
1. Pengertian Kalimat
Kaliamat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tetulis harus
memiliki subjek dan predikat (Srifin dan Tasai, 2002 : 58). Panjang atau
pendek, kaliamt hanya dan harus terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat
pendek menjadi panjang atau berkembang karena diberi tambahan-tambahan atau
keterangan-keterangan pada subjek, pada predikat, atau pada keduanya
(Wijayamartaya, 1991 : 9). Pendapat lain mengatakan, kalimat adalah satuan
gramatikyang dibatasi oleh adanya jedah panjang yang disertai nada akhir naik
dan turun (Ramlan, 1981 : 6). Menurut Kridalaksana, kalimat adalah suatu bahasa
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, baik secara
aktual maupun potensial terdiri dari klausa (Kridalaksana dkk, 1984 : 224).
Satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan dan diakhiri oleh
kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah
lengkap, adalah kalimat, (Keraf, 1978 : 156). Kaliamt adalah satuan gramatik
yang ditandai adanya kesenyapan awal dan kesenyapan akhir yang menunjukkan
bahwa kalimat itu sudah selesai (lengkap).
2. Pengertian kerangka karangan
Kerangka karangan adalah kumpulan
ide-ide yang disusun secara sistematis
dan logis, dari suatu karangan yang akan dikerjakan yang memuat suatu garis
besar.
Kerangka karangan dapat membantu
penulis menyusun karangannya secara teratur. Wujud gagasan, struktur, nilai
umum karangan harus diungkapkan secara jelas sehingga susunan dan hubungan timbal
balik antara gagasan itu tepat. Disamping itu karangka karangan dapat pula
membantu penulis memilih dan mementukan bahan-bahan penunjang yang diperlukan
serta penempatannya dalam kerangka karangan.
B.
Jenis-jenis Kalimat
1.
kalimat Berdasarkan Jumlah dan Jenis Klausa yang Terdapat di Dalamnya.
a.
Kaliamt
Minor
Kaliamt minor adalah kalimat yang
terdiri atas satu klausa terikat atau sama sekali tidak mengandung struktur
klausa.
Contoh :
Terserah saja.
b.
Kalimat
Mayor
Kaliamt mayor adalah kaliamt yang
terdiri atas sekurang-kurangnya satu klausa bebas. berdasarkan statusnya, dalam
kalimat mayor, pembentuk hanya yang inti saja.
Contoh :
Orang itu badannya sangat gemuk.
2.
Kalimat Berdasarkan Isi, Jenis dan Responya
a. kalimat Peryataan
kaliamat
peryataan adalah kalimat yang dibentuk untuk menyiarkan informasi tanpa
mengharapkan respon tertentu. Cirri-ciri untuk mengenal kalimat ini adalah
melalui pola intonasinya yang bernada kahir turun (dalam bahasa lisan) dan
tanda titik (.)
contoh : Saya tidak membawa uang
sama sekali.
b.
kalimat Tanya
kalimat
Tanya adalah kaliamat yang dibentuk untuk memancing respon yang berupa jawaban.
Kaliamt Tanya dapat dikenal dari pola intonasinya yang bernada akhir naik serta
nada akhir t=dan pada pola intonasi kalimat Tanya. Nada akhir kalimat Tanya
diakhiri dengan tanda Tanya (?).
contoh : Siapa pemilik rumah itu?
c.
Kalimat Perintah
kaliamt
perintah adalah kalimat yang dibentuk untuk memancing response yang berupa
tindakan. Kaliamt perintah ditandai dengan tanda (!). tetapi penggunaan seru
ini biasa tidak dipakai kalau sifat dari perintah itu lemah, demikian juga
predikatnya diikuti oleh partikel lain.
Contoh : Jangan membuang sampah di
Sembarangan tempat!
3.
kaliamt Berdasarkan Hubungan Aktor-aksi
a. Kalimat Aktif
kalimat
aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai aktor. Subjek kalimat
aktif berperan sebagai perbuatan yang diyatakan oleh predikat. Predikat kalimat
aktif terdiri dari verba tansitif dan verba intransitif. Afiks yang digunakan
dalam pembentukan kata yang berfungsi sebagai predikat ialah men- dan ber- yang
dapat dikombinasikan dengan –I atau –kan.
Contoh : Ayah membelikan adik baju
baru.
b. Kalimat Pasif
kalimat
pasif adalah kalimat yang memang subjeknya berperan sebagai penderita. Subjek
dalam kalimat pasif berperan sebagai penderita perbuatan yang dinyatakan oleh
predikat kalimat tersebut. Predikat kalimat pasif terdiri dari verba-verba yang
berpredikat di- yang dapat berkombinasi dengan sufiks –I dan –kan, berprefiks
ter-, berkonfiks ke-an, dan verba yang didahului oleh prominal persona.
Contoh : Tidak terlihat oleh benda
yang kau tunjukkan itu.
4.
Kalimat Berdasarkan Jumlah Frasa
a. Kalimat Tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola klausa yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal adalah kalimat dasar sederhana. Yang
dibagi atas dua bagian yaitu pertama
kalimat nominal yang predikatnya berupa kata benda contoh Saya siswa kelas VI. Kedua kalimat verbal yang predikatnya
berupa kata kerja contoh Adik
bernyanyi.
b.
Kalimat Majemuk
kalimat
majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang
saling berhubungan baik koordinatif maupun subkoordinatif.
1)
Kalimat majemuk setara
Kaliamt majemuk setara adalah kalimat
yang terbentuk dari 2 atau lebih kaliamt tunggal dan keduudkan tiap kalimat
sederajat.
Contoh : Kami mencari bahan dan
mereka meramunya.
2) Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah
kalimat yang terdiri dari satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat
yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan kalimat yang
tidak sederajat.
Contoh : Walau computer itu
dilengkapi dengan alat-alat modern, para hecker masih dapat mengacaukan
data-data computer itu.
3)
Kalimat majemuk campuran
Kalimat
majemuk campuran adalah kalimat yang terdiri dari atas kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh : Karena hari sudah malam,
kami berhenti dan langsung pulang.
C. Jenis-jenis Kerangka Karangan
1.
Jenis Karangka karangan Berdasarkan Perincian
a.
Kerangka Sementara (non formal)
Karangka
karangan sementara ini berupa alat bantu atau sebuah penuntun. Meskipun
karangka karangan ini bersifat sementara namun diharapkan agar penulis dapat
menggarap persoalannya secara dinamis.
b. Kerangka Formal
Kerangka
karangan formal harus didasarkan oleh suatu rancangan terperinci. Untuk
memerinci diperlukan simbol penulisan yang berbentuk angka dan huruf latin.
2.
Jenis Kerangka Karangan Berdasarka Penulisan Teks
a.
kerangka karangan Kalimat
Kerangka
karangan ini mempergunakan kaliamt berita untuk merumuskan setiap topik.
b.
Kerangka karangan Topik
kerangkah
karangan ini menggunakan topik-topik dengan langkah –langkah sebagai berikut
1)
Rumusan gagasan pokok secara jelas dalam kalimat lengkap
2)
Infentarisasikan gagasan/topik
3) Evaluasi dan aturlah gagasan tadi dengan membuat klasifikasi terhadap hal-hal yang saling berhubungan
4) Aturlah sub topik dalam kerangka
karangan
5) Evaluasi gagasan setiap kelompok
6) Susunlah kerangka karangan dengan terperinci dan lengkap
7) Tinjauan kembali untuk dikoreksi
D. Syarat-syarat kerangka Karangan
1.
Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas
2.
tiap unsure dalam kerangka karangan harus disusun secara logis
3.
pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis
4.
terus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten
E. Pola Susunan Kerangka karangan
1.
Pola Alamiah
Pola
alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan
yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan kepada ketiga atau
keemapt dimensi dalam kehidupan manusia: atas-bawah, melintang-menyebrang,
sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat dan sebagainya. Oleh sebab itu
susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a.
Urutan waktu atau urutan kronologis
b.
Urutan ruang (sposial)
c.
Topik yang ada
2.
Pola Logis
Manusia
mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari mahluk yang
lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada disekitanya dengan
kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan
suatu cirri yang intrn dalam materinya, tetapi kiat dan tanggapan penulis.
Macam-macam
urutan logis yang dikenal adalah.
a.
Urutan klimaks dan anti klimaks
b.
Urutan kuasal
c.
Urutan pemisahan masalah
d.
Urutan umum-khusus
e.Urutan
familitas
f.
Urutan akseptabilitas
F. Penyusunan kerangka Karangan
Suatu
kerangka karangan yang baik tidak sekali dibuat. Penulisan dan penyusunan
kerangka karangan selalu berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama. Langkah
ini tidak mutlak harus diikuti oleh penulis-penulis yang sudah mahir, orang
yang mahir menulis tulisan-tulisan kompleks atau dengan mudah menyusun kerangka
karangan.
Langkah-langkah
untuk menyusun kerangka karangan adalah sebagai berikut.
1. Rumusan tema/masalah yang jelas berdasarkan suatu topic dan
tujuan yang akan dicapai melalui topic tersebut. Tema yang dirumuskan untuk kepentingan
suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
2. langkah yang kedua adalah refortansasi topik-topik bahwasanya
yang dianggap merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud, dalam
hal ini penulisan boleh mencatat sebayak-bayaknya topik-topik Yng terlintas
dalam pikirannya, dengan tidak perlu mengadakan evaluasi langsung terhadap
topik-topik tadi.
3. langkah ketiga adalah penulis berusaha mengadakan evaluasi semua
topik yang telah dicatat pada langkah kedua di atas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi,
baik lisan maupun tertulis harus memiliki subjek dan predikat. Panjang atau
pendek, kalimat hanya dan harus terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat
pendek menjadi panjang atau berkembang karena diberi tambahan-tambahan atau
keterangan-keterangan pada subjek, pada predikat atau keduanya.
Kalimat
dapat terdiri atas satu klausa jika kalimat merupakan kalimat tunggal yang
berklausa, sedangkan kalimat luas biasa terdiri dari dua klausa atau lebih.
Kaliamt
adalah satuan gramatikal yang diawali oleh kesenyapan dan diakhiri oleh
kesenyapan dan mempunyai makna.
Jadi
dapat kita simpulkan bahwa kalimat adalah satuan gramatikal yang dibentuk oleh
suatu kesenyapan (.) atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola
tertentu, dan dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan.
Sedangkan
kerangka karangan adalah suatu pola dasar penentuan topik, suatu karangan yang
secara logis dan sistematis. Agar dalam pembuatan kerangka karangan tidak
terjadi penggarapan dua kali maka kita perlu mengevaluasi setiap topik yang
kita kerjakan.
.B. Kritik dan Saran
Segala
yang kami usahakan belumlah mencapai kesempurnaan karena kesempurnaan itu
adalah milik Tuhan, olehnya segala bentuk kritik yang membangun dan mampu
memberikan motifasi kami sangat mengharapkannya demi kebaikan dan kesederhanaan
dalam apa yang telah kami usahakan sebagai mahluk-Nya yang hanya menginginkan
kesederhanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Ratnawati, Hj. 2010. Menulis I. Sengkang
:___________
Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai. 2006. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi. Jakarta : CV Akademika Presindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar